Dakwah Pelosok
Alhamdulillah,,
kemarin toko kami kedatangan tamu dari Sumber Manjing, Pagak, Kab. Malang.
Beliau seorang ustadz muda lulusan STAI Ali bin Abi Thalib, Sidoarjo. Aslinya Tuban dan kini beliau aktif berdakwah di daerah Sumber Manjing. Awalnya dia di sana untuk pengabdian saja, akhirnya beliau diminta warga sekitar untuk tetap tinggal di situ mengajar ngaji dan ilmu agama Islam.
Sikap ramah, lemah lembut dan mudah berbaur kepada warga sekitarlah yang membuat beliau bisa diterima di sana. Bahkan, remaja-remajanya bisa beliau rangkul dan menjadi partner dakwah di sana, di setiap kegiatan dakwah selalu melibatkan remaja di sana.
Dalam berbagi ilmu pun, beliau lebih suka menggunakan metode tanya jawab dan diskusi. Sehingga warga pun diajak untuk berpikir lebih terbuka dan terlibat aktif.
Yang namanya dakwah selalu ada saja hambatannya. Termasuk dakwah beliau ini. Ada 1 muslim sana yang tidak suka dengan dakwah beliau lantaran merasa kalah pamor, padahal niat beliau bukan untuk terkenal. Difitnah pun sudah pernah beliau alami. Tapi warga sekitar alhamdulillah lebih percaya kepada beliau.
Malang Selatan terkenal dengan kristenisasinya, bahkan katanya di sana banyak gereja meski kosong dari jamaahnya. Saking "lihainya" mereka, ada pendeta di dalam kehidupan sehari-harinya mengenakan pakaian layaknya seorang muslim, pakai peci, baju koko dan sarung, Parahnya, si pendeta ini sering menjadi pimpinan tahlilan di sana, dikarenakan bacaan Al Qurannya lebih bagus. Innalillah...
Alhamdulillah, warga sekitar selalu mendukung dakwah beliau. Beliau mendapat amanah sebidang tanah dari warga sekitar yang bisa digunakan untuk mendirikan wisma remaja alias pondok pesantren di sana.
Beliau pun berencana akan ke Sidoarjo untuk mencari dana pembangunan pondok. Andai tidak dapat pun beliau tidak akan menyerah, katanya ada tidak adanya pondok tersebut, beliau tetap bersemangat ingin mendidik remaja-remaja di sana agar lebih faham Islam. Ya benar sekali, Islam ini bisa maju dan berkembang salah satunya melalui remaja Islamnya sendiri.
Satu tanda dakwah beliau diterima oleh remaja di sana adalah, ada sekitar 20an remaja yang siap membantu dalam setiap kegiatan dakwah beliau semisal tabligh akbar. Merasa dihargai, dibutuhkan dan selalu diayomi, itulah mungkin beberapa hal yang membuat para remaja ini selalu membantu dakwahnya.
Kemarin pun, sebenarnya ada rapat persiapan tabligh akbar minggu depan, dan beliau pun mengamanahkan wakilnya yang masih SMP (kedewasaan dan kepemimpinannya lebih menonjol) untuk memulai rapat lebih dulu.
Sekali tabligh akbar bisa mendatangkan 200an warga dari sekitar sana, yang terdiri dari beberapa masjid/mushola sekitar daerahnya :)
Beliau berharap sekali para ustadz bisa terjun langsung ke sana, seperti ustadz Abdullah Sholeh Hadrami, ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, ustadz Firanda Andirja, ustadz Syafiq Reza Basalamah, ustadz Badru Salam dan ustadz lainnya, menariknya warga di sana sudah tidak asing dengan siarannya RodjaTV :)
Kondisi dakwah di sana seperti pada umumnya, memerlukan metode khusus dan cara penyampaian yang lembut serta penuh hikmah. Penyampaian yang keras hanya akan semakin menjauhkan mereka dari Islam yang sebenarnya.
(Perjalanan dakwah di sana pun bisa menjadi sebuah rihlah yang menyenangkan karena dekat dengan Pantai Balekambang dan Pantai Ngliyep juga)
Seperti kata ustadz Abdullah, masih banyak saudara muslim kita di pelosok desa yang sebenarnya membutuhkan dakwah kita. Dan ustadz muda ini pun termasuk salah satu da'i yang berjuang di daerah pelosok.
Semoga Allah memberikan ganjaran pahala berlipat untuk dirinya dan kaum muslimin yang senantiasa membantu dakwah beliau.
kemarin toko kami kedatangan tamu dari Sumber Manjing, Pagak, Kab. Malang.
Beliau seorang ustadz muda lulusan STAI Ali bin Abi Thalib, Sidoarjo. Aslinya Tuban dan kini beliau aktif berdakwah di daerah Sumber Manjing. Awalnya dia di sana untuk pengabdian saja, akhirnya beliau diminta warga sekitar untuk tetap tinggal di situ mengajar ngaji dan ilmu agama Islam.
Sikap ramah, lemah lembut dan mudah berbaur kepada warga sekitarlah yang membuat beliau bisa diterima di sana. Bahkan, remaja-remajanya bisa beliau rangkul dan menjadi partner dakwah di sana, di setiap kegiatan dakwah selalu melibatkan remaja di sana.
Dalam berbagi ilmu pun, beliau lebih suka menggunakan metode tanya jawab dan diskusi. Sehingga warga pun diajak untuk berpikir lebih terbuka dan terlibat aktif.
Yang namanya dakwah selalu ada saja hambatannya. Termasuk dakwah beliau ini. Ada 1 muslim sana yang tidak suka dengan dakwah beliau lantaran merasa kalah pamor, padahal niat beliau bukan untuk terkenal. Difitnah pun sudah pernah beliau alami. Tapi warga sekitar alhamdulillah lebih percaya kepada beliau.
Malang Selatan terkenal dengan kristenisasinya, bahkan katanya di sana banyak gereja meski kosong dari jamaahnya. Saking "lihainya" mereka, ada pendeta di dalam kehidupan sehari-harinya mengenakan pakaian layaknya seorang muslim, pakai peci, baju koko dan sarung, Parahnya, si pendeta ini sering menjadi pimpinan tahlilan di sana, dikarenakan bacaan Al Qurannya lebih bagus. Innalillah...
Alhamdulillah, warga sekitar selalu mendukung dakwah beliau. Beliau mendapat amanah sebidang tanah dari warga sekitar yang bisa digunakan untuk mendirikan wisma remaja alias pondok pesantren di sana.
Beliau pun berencana akan ke Sidoarjo untuk mencari dana pembangunan pondok. Andai tidak dapat pun beliau tidak akan menyerah, katanya ada tidak adanya pondok tersebut, beliau tetap bersemangat ingin mendidik remaja-remaja di sana agar lebih faham Islam. Ya benar sekali, Islam ini bisa maju dan berkembang salah satunya melalui remaja Islamnya sendiri.
Satu tanda dakwah beliau diterima oleh remaja di sana adalah, ada sekitar 20an remaja yang siap membantu dalam setiap kegiatan dakwah beliau semisal tabligh akbar. Merasa dihargai, dibutuhkan dan selalu diayomi, itulah mungkin beberapa hal yang membuat para remaja ini selalu membantu dakwahnya.
Kemarin pun, sebenarnya ada rapat persiapan tabligh akbar minggu depan, dan beliau pun mengamanahkan wakilnya yang masih SMP (kedewasaan dan kepemimpinannya lebih menonjol) untuk memulai rapat lebih dulu.
Sekali tabligh akbar bisa mendatangkan 200an warga dari sekitar sana, yang terdiri dari beberapa masjid/mushola sekitar daerahnya :)
Beliau berharap sekali para ustadz bisa terjun langsung ke sana, seperti ustadz Abdullah Sholeh Hadrami, ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, ustadz Firanda Andirja, ustadz Syafiq Reza Basalamah, ustadz Badru Salam dan ustadz lainnya, menariknya warga di sana sudah tidak asing dengan siarannya RodjaTV :)
Kondisi dakwah di sana seperti pada umumnya, memerlukan metode khusus dan cara penyampaian yang lembut serta penuh hikmah. Penyampaian yang keras hanya akan semakin menjauhkan mereka dari Islam yang sebenarnya.
(Perjalanan dakwah di sana pun bisa menjadi sebuah rihlah yang menyenangkan karena dekat dengan Pantai Balekambang dan Pantai Ngliyep juga)
Seperti kata ustadz Abdullah, masih banyak saudara muslim kita di pelosok desa yang sebenarnya membutuhkan dakwah kita. Dan ustadz muda ini pun termasuk salah satu da'i yang berjuang di daerah pelosok.
Semoga Allah memberikan ganjaran pahala berlipat untuk dirinya dan kaum muslimin yang senantiasa membantu dakwah beliau.
Post a Comment